Di setiap peternakan, para peternak diminta buat mengamati perilaku hewan-hewan mereka. Mereka harus membuat laporan sehari dua kali pada badan seismologi. Salah satu yang berpartisipasi yakni Banqiao Ecological Park. Petugas kebun binatang itu mengamati keseharian kurang lebih 200 babi serta 2.000 ayam dan ikan.
Aksi hewan yang abnormal mungkin pertanda datangnya gempa. Misalnya saja, ayam yang terbang ke dahan pohon, ikan melompat ke luar air, ataupun katak yang pindah lokasi dengan berkelompok.
Pemerintah Nanjing berencana merekrut tujuh peternakan lagi guna melakukan penelitian serupa. Proses rekrutmen di harapkan selesai tahun ini. Peternakan yang bakal ditunjuk harus memiliki alat yang memadai. Yaitu, setidaknya bakal menampung tiga jenis spesies. Tentu, jumlah setiap spesies mencapai puluhan hingga ratusan ekor. Tapi Sayang, niat itu tidak terlalu didukung para penjaga binatang. Mereka enggan berpartisipasi dalam proyek penelitian tersebut.
"Kebun binatang kami tidak ikut dijadikan yg yakni stasiun seismik sebab binatang-binatang dapat berkelakuan abnormal dikala mereka digoda pengunjung," papar salah seorang penjaga di kebun binatang di Nanjing.
Sejatinya menggunakan binatang untuk memprediksi terjadinya gempa bukanlah hal baru di Tiongkok. Th lalu Kota Nanchang memanfaatkan anjing untuk memprediksi getaran. Binatang dianggap mempunyai insting dan kepekaan yang luar biasa terhadap perubahan alam.
Selama ini Tiongkok memang lah lah kerap diguncang gempa. ratusan ribu orang pernah menjadi korban. Yang terbaru adalah gempa di wilayah Xinjiang beberapa saat yang lalu. Enam orang tewas juga ribuan rumah rusak.
Blogger Comment
Facebook Comment